FKM Unsrat Kembangkan Pendekatan Budaya untuk Intervensi Stunting |
|
|
|
Ditulis oleh Media Center
|
Rabu, 30 Oktober 2019 00:00 |
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi dan Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolaang Mongondou Utara mengembangkan pendekatan budaya sebagai intervensi pendidikan gizi.

Kegiatan ini hendak mendorong bahwasanya kegiatan adat/budaya lokal seperti monendeaga dan gongsingan dan monendeaga dapat berkontribusi posistif dalam upaya pencegahan prevalensi stunting yang tinggi. Salah satunya yakni dengan menyisipkan materi edukasi pendidikan gizi dalam kegiatan adat tersebut.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 29 - 30 Oktober 2019 ini hadir tokoh agama , tokoh masyarakat dan petugas layanan kesehatan yang tentu saja memiliki peran penting dalam setiap kegiatan adat yang diselenggarakan di masyarakat. Sebelumnya, kegiatan diawali dengan identifikasi pelaku kegiatan adat, tata cara, dan penyusunan promosi gizi dalam bahasa lokal (Mongondow).

Kegiatan ini merupakan langkah awal yang nantinya FKM untuk mengembangkan model pemberdayaan tradisi lokal sebagai upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Kegiatan ini menargetkan luaran berupa kebijakan publik yang nantinya dapat diimplementasikan dalam sektor kesehatan masyarakat. |